Berjuanglah Perempuan
Keberadaan sesuatu di dunia ini pasti seimbang. Ada panas ada hujan, ada tua ada muda, ada terang ada gelap, ada laki-lakin dan perempuan. Berbicara mengenai keseimbangan, haruslah keberadaan laki-laki juga sama dengan perempuan. Berbicara mngenai perempuan mengingatkan sebuah sejarah dimana terdapat diskriminasi terhadap perempuan. Terlebih lagi pada zaman jahiliyah atau zaman kebodohan, dimana ketika itu setiap keluarga diharuskan melahirkan anak laki-laki, jika sebuah keluarga melahirkan anak perempuan maka anak tersebut harus dibunuh atau dikubur hidup-hidup dikarenakan melahirkan anak perempuan pada zaman itu dianggap tidak berguna dan juga banyak sekali terjadi tindak pelecehan terhadap perempuan, hak-hak perempusn terenggut. Lalu lambat laun muncul masalah perbedaan gender. Para perempuan dianggap lebih lemah dari laki-laki, mereka hanya boleh mengurus rumah tangga saja dan tidak boleh mengembangkan apa yang mereka inginkan.
Masalah-masalah tersebut merupakan contoh dari beberapa masalah yang dialami kaum perempuan. Padahal kedudukan perempuan sangat mulia. Rasulullah SAW pun menyuruh kita lebih menghormati ibu kita hingga disebut tiga kali oleh Rasulullah SAW, setelah itu hormati ayah kita. Bahkan disebutkan bahwa surga berada di telapak kaki ibu. Kedudukan yang mulia tersebut pada zaman dahulu tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya, dimana hak-hak perempuan terenggut. Banyak perempuan yang merasa tertindas hingga mereka melakukan sebuah gerakan memperjuangkan hak-hak perempuan atau lebih dikenal dengan gerakan emansipasi. Gerakan ini kita tahu bahwa Raden Ajeng Kartini yang menjadi pelopornya. Sebuah gerakan yang melahirkan suatu pandangan mengenai hak-hak perempuan yang harus dihormati dan dihargai kaum laki-laki.
Tidak seperti zaman dahulu, dewasa ini perempuan telah mendapatkan tempat yang seharusnya sesuai dengan keinginan. Kaum perempuan lebih dihormati, dihargai, diakui dan sudah disetarakan dengan pria (dalam mengembangkan bakat).Kita juga tahu sudah ada presiden perempuan pertama di Indonesia yaitu Megawati Soekarno Putri. Sering sekali kata perempuan disebutkan lebih dahulu seperti ladies and gentleman, ladies first dan lain sebagainya. Ada juga yang menyebutkan bahwa dibalik orang-orang besar (laki-laki) lahir dan mencapai suksesnya pasti ada campur tangan dan dukungan dari perempuan di belakangnya. Ada lagi yang menyebutkan bahwa tiga hal yang dapat menghancurkan laki-laki yaitu, harta, tahta, dan wanita. Peran perempuan sangatlah besar. Ia bisa menjadi pejuang dan juga bisa menjadi penghancur masing-masing perempuan menyikapinya . Ada juga yang menyebutkan suatu bangsa yang baik pasti perempuannya baik, suatu bangsa yang buruk pasti kaum perempuannya buruk. Menengok kisah lalu yang dialami perempuan, mereka telah berusaha dengan mempertaruhkan jiwa raga untuk memperjuangkan hak-hak perempuan sehingga “merdeka “ seperti sekarang. Pantaskah kita sebagai perempuan yang langsung menikmati kemerdekaan ini justru menjadi penghancur dan menghancurkan martabat perempuan lagi? Kita sebagai perempuan bisa menjadi besar , bisa membangun martabat perempuan lebih tinggi lagi dengan batasan-batasan yang seharusnya sudah menjadi kodrat perempuan dan menjadi pejuang. Kaum perempuan harus berpikiran positif , melakukan hal-hal yang tidak bertentangan dengan agama serta mengembangkan bakat kita. Dan kita harus menolong kaum perempuan lain yang masih terenggut hak-haknya. Itulah yang harus dilakukan perempuan. Perempuan pendobrak bangsa, melahirkan dan menjadi orang-orang besar. Berjuanglah kaum perempuan, nasib bangsa ada ditanganmu atas putusan Allah SWT.